Live World Indices are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Kamis, 15 September 2011

my explorer for 16 september 2011


DOW HIJAUUUUU
tetap perhatikan regional

(walaupun tgl 15 sep 11 dow hijau & regional hijau kita malah merah capeee deh ,oleh sebab itu kita selalu perlu jurus antisipasi dengan trading plan )
perhatikan juga laporan keuangan dan aksi korporasi perusahaan .
perhatikan juga pernyataan para pejabat negara
perhatikan juga soal politik ekonomi dll
selalu setia pada trading plan dan money management anda
untuk saham yang sdh naik tinggi gunakan trailing stop
atau taking profit dulu
klik gambar untuk mempesar tampilan

pengguna firefox mouse nya klik kanan pilih open link in new tab






diatas sebagian data saham yang dibeli "asing" hari ini

diatas sebagian data saham yang jual "asing" hari ini
sumber OLT E TRADING

dibawah posisi ihsg tgl 15 september 2011


selalu setia pada trading plan dan money management anda
untuk saham yang sdh naik tinggi gunakan trailing stop
atau taking profit dulu
selalu gunakan trailing stop untuk saham yang sdh naik
seringkali terbukti trailing stop
melindungi untung kita dan
menyelamatkan kita dari rugi karena saham jatuh .
angka trailing stop terserah anda
bisa 2 atau 4 step dari close kemarin.
atau dari high hari ini
selalu setia pada trading plan dan money mangement anda.
sabar dan disiplin kuncinya (SADIS)
selalu perhatikan regional juga
jika mereka semua hijau
maka kita harapkan
pre opening kita juga ikutan hijau
.


perhatikan saja saham watchlist kita

jika naik kita numpang dan begitu cuan kita jual
jika turun biarkan ,kita ikutan jika sdh mantul naik dengan volume besar
setia pada trading plan dan money management anda

setiap entry selalu tentukan cutloss diberapa jika harga turun.

jika sudah cuan kabur ,kalau mau terus pakai trailing stop.

hati hati dengan saham yang sudah naik tinggi ,gunakan trailing stop


catatan :
jika pre opening merah


sebaiknya kita nonton dulu
dan awasi saham pilihan kita .
apakah kena batas cutloss kita
jika yah terpaksa cl (sesuai trading plan anda)

atau sell on strenght dulu,kemudian ambil lagi dibawah ,
speekulative buynya tunggu ketika mulai mantul
dan jual ketika sdh cuan. (high risk)

untuk bottom fisher kesempatan jika merah
untuk cari barang bagus harga obral (cari yang under value).

longterm investor kesempatan cari barang yang undervalue.

kalau scalper bebas deh ha ha
begitu ada kesempatan kita scalping
(istilah kerennya "copet")
kita ikutan saham yang rally
dan keluar setelah dapat beberapa point.
bisa juga ketika saham bluechip
turun dalam kita sepekulative buy jika kita sdh cuan
maka segera kita jual .
hanya untuk one day trading
resikonya ketika kita masuk dia turun lagi .
pengaman kita stoploss ketat .(very high risk)


sebaiknya teman teman lihat chart lagi ,
pilih saham yang anda kenal tariannya

mudah mudahan berguna
GBU all

dibawah ini hasil explorer untuk tahu posisi indikator saham kita saat ini
klik gambar untuk mempesar tampilan

pengguna firefox mouse nya klik kanan pilih open link in new tab

catatan : untuk warant hasil explorer (-W)
mohon hati hati sebaiknya baca tentang warrant dari tulisan yang lalu.


================================================================
posisi indikator saham watchlist kita
klik gambar untuk mempesar tampilan

pengguna firefox mouse nya klik kanan pilih open link in new tab

semua explorer diatas masih dalam tahap expriment
mohon analisa kembali dengan chart anda

DISCLAIMER ON :
semua yang diblog ini
cuma buat belajar

tidak ada jaminan apapun
setiap keuntungan dan kerugian yang terjadi
sepenuhnya tanggung jawab anda sendiri
mari belajar bersama
=============================================
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1774779/ihsg-terkoreksi-ada-peluang-di-saham-unggulan
IHSG Terkoreksi, Ada Peluang di Saham Unggulan
Headline
inilah.com
Oleh: Th Asteria
Pasar Modal - Jumat, 16 September 2011 | 05:09 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham domestik pada Jumat (16/9) diperkirakan akan tertekan. Namun, saham-saham unggulan yang sudah terkoreksi, masih menarik untuk diakumulasi.

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang mengatakan, panik di pasar hari ini masih akan berlanjut, karena tekanan rupiah belum selesai. “Situasi ini diperkirakan berlangsung hingga pekan depan, didukung faktor eksternal dan internal,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, pekan depan akan ada Quantitative Easing yang akan menyebabkan supply dolar AS meningkat di pasar uang global dan rupiah kembali rebound. Sementara pasar obligasi domestik yang juga mengalami tekanan, dinetralisir dengan intervensi Pemerintah melalui supply SUN ke pasar.

“Intervensi di pasar uang, melalui instrumen moneter dan pasar obligasi akan meredakan tekanan jual di pasar saham. Apalagi indikator teknikal sudah menunjukkan posisi oversold,” katanya.

Edwin menuturkan, rupiah terkena imbas penjualan NDF rupiah di pasar offshore, untuk covershort dolar AS. Hal ini dipicu penguatan dolar AS atas semua mata uang utama, karena peralihan ke safe haven semakin intens dilakukan pemodal. “Terlihat dari terus turunnya yield obligasi pemerintah AS ke titik terendah baru,” paparnya.

Sementara itu, tekanan jual di pasar obligasi terlihat dari naiknya yield obligasi RI bertenor 10 tahun ke level 7,2%. Intervensi bukan hanya dilakukan di pasar SUN tapi juga di pasar uang , Pelebaran band FASBI rate membuka peluang turunnya JIBOR rate, sehingga bank bisa memanfaatkan pasar uang antar bank untuk mencari likuiditas, mengingat PUAB dalam negeri masih belum mengalami situasi kering likuiditas.

Di tengah situasi ini, Edwin menyarankan investor untuk melakukan aksi beli atas saham-saham seperti Astra International (ASII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Jasa Marga (JSMR), Bank Mandiri (BMRI) dan INdocement (INTP).

Pada perdagangan Kamis (15/9), Indeks Harga Shaam Gabungan (IHSG) ditutup 24,703 poin (0,66%) ke level 3.774,334, dengan intraday terendah di 3.710,09 dan tertinggi di 3.829,37. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,067 miliar lembar saham, senilai Rp 5,274 triliun dan frekuensi 136.646 kali.

Sebanyak 76 saham naik, sisanya 145 saham turun, dan 103 saham stagnan. Derasnya aliran dana asing yang keluar, ikut menekan IHSG. Asing mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp1,379 triliun. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp2,711 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,332 triliun. [mdr]

Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar