Live World Indices are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Kamis, 22 September 2011

23 September 2011


DOW MERAAHHH
tetap perhatikan regional

selalu setia pada trading plan dan money management anda


saat ini sebaiknya hold cash lebih banyak atau kalau mau trading odt atau scalping aja
risk masih lebih besar dari cuan
tapi market akan kemana siapa yang tahu he he
harapan kita sih ada rebound (ngarep nih yeee)
hi hi untuk scalper selalu ada kesempatan cuan ,cuma resiko cukup tinggi

kalau mau santai tunggu market uptrend lagi baru trading
so yang penting jaga kesehatan anda
sebaiknya tunggu market uptrend lagi kita baru trading lagi


klik gambar untuk mempesar tampilan

pengguna firefox mouse nya klik kanan pilih open link in new tab



DISCLAIMER ON :

semua yang diblog ini
cuma buat belajar

tidak ada jaminan apapun
setiap keuntungan dan kerugian yang terjadi
sepenuhnya tanggung jawab anda sendiri
mari belajar bersama
==============================================================
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1777382/koreksi-spektakuler-ihsg-tidak-mirip-2008

Koreksi Spektakuler IHSG Tidak Mirip 2008
Headline
inilah.com/Dok
Oleh: Ahmad Munjin
Pasar Modal - Jumat, 23 September 2011 | 06:15 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Kerontokan IHSG kemarin, dinilai bukanlah tren bearish seperti yang terjadi 2008. Saat itu, krisis likuiditas terjadi di seluruh dunia.

Pada perdagangan Kamis (22/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup turun drastis 328,35 poin (8,88%) ke level 3.369,14, dengan intraday terendah di 3.360,19 dan tertinggi di 3.695,93. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 64,93 poin (10,09%) ke 578,46.

President Director and Founder of PT Astronacci International Gema Goeyardi mengatakan, trend bullish IHSG akan selalu lebih panjang dari pada bearish. Bahkan, seringkali bullish lebih panjang hampir 2 kali bearihs-nya.

Dia menjelaskan, dalam teori siklus, dikenal siklus terbesar hingga 60 tahun, 30 tahun, 10 tahun, 5 tahun dan seterusnya hingga yang terkecil adalah siklus 1 jam. "Untuk jangka waktu yang akan saya bahas adalah siklus 5 tahun," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (22/9).

Menurutnya, IHSG memulai siklus bullish spektakulernya pada 2003 hingga 2007 (5 Tahun) dan diikuti oleh 1,5 tahun siklus bearish (2007-2009). "Pada 2009 IHSG memulai rebound-nya dan diasumsikan sebagai siklus bullish baru yang idealnya berkisar antara 4-5 tahun hingga tahun 2013 sebelum diikuti krisis seperti tahun 2008 lalu," ungkapnya.

Nah, menurut Gema, sekiranya terjadi koreksi yang spektakuler seperti pada Rabu (22/9/2011) ini, sepertinya bukan merupakan krisis seperti 2008. "Pasar Modal merupakan barometer ekonomi suatu negara di mana perbedaan mencoloknya adalah pada 2008 hampir seluruh negara di dunia mengalami krisis likuiditas dan diikuti dengan redemption besar-besaran di pasar saham," paparnya.

Namun kali ini? Dia mempertanyakan, apakah krisis juga terjadi di Asia? "Nah mari kita melihat dengan lebih jernih perbedaan antara 2008 dan 2011 paling tidak dari data yang saya dapat hingga hari ini," paparnya.

Dia yakin, penurunan tajam IHSG yang jadi penderitaan bagi pasar akan segera berakhir dan pelangi akan mulai terlihat di saat new moon nanti. "Ini adalah musim tanam, para petani tidak akan memanen di saat musim tanam. PT Astronacci International akan terus mendukung investor di seluruh Indonesia dan global dengan ulasan pasar demi kenyamanan Anda berinvestasi dan tentunya keselamatan anda," imbuhnya.

Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !
==================================================================

http://rencanatrading.wordpress.com/2011/09/22/15-45-457/

15.45*

i
6 Votes
Quantcast

Selamat sore…

Godaan untuk beli, sore ini benar-benar besar. Maklum, IHSG sudah mencapai kisaran target dari skenario wave di 3400-3450. Akan tetapi, masalah kemudian timbul karena indeks HangSeng ditutup menembus suport retracement 50%nya di 17980. Kegagalan suport ini untuk bertahan, telah membuat indeks ini memiliki potensi penurunan hingga kisaran 16000-16500. HSI masih bisa turun lagi.

Harapan sebenarnya sempat muncul. Harapan muncul dari penurunan IHSG yang terlalu dalam dibandingkan dengan koreksi yang terjadi di bursa regional. Harapan lain sebenarnya juga muncul dari posisi fund flow asing di tahun 2011 ini yang sudah mulai mendekati titik impas. Dari hitungan yang kami lakukan, posisi net buy asing untuk tahun 2011 hingga pagi hari tadi, sudah tinggal tersisa Rp 2 tr – Rp 5 tr. Dengan posisi net sell asing yang hampir mencapai Rp 2 tr, sepertinya barang jangka pendek yang dimiliki, sudah tidak banyak lagi. Tapi tetap saja: kalau kita melihat posisi asing sejak bottom 2008… net buy asing masih tercatat sebesar Rp 40 tr – Rp 45 tr. Bagaimana kalau asing mulai melepas posisi jangka panjangnya?

Tapi… saya sedang tidak suka berharap. Saya lebih suka yang realistis. Karena posisi IHSG sudah di target jangka pendek saya, saya sih sedang antri beli untuk keperluan baibek. Untuk posisi beli average down, sepertinya belum bisa karena resikonya masih cukup besar. Saya saat ini masih berhitung… kemana IHSG kira-kira jika suport 3309 ditembus. Kemana IHSG jika 3309 ditembus? Kita simpan sampai besok saja deh… Semoga suport di 3309 masih bisa bertahan.

Happy trading… semoga untung!!!

Satrio Utomo

*bacalah halaman disclaimer sebelum anda melakukan posisi beli atau posisi jual berdasarkan ulasan ini. Terima kasih.

=============================================================
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1777216/bei-terus-antisipasi-ihsg-jatuh-cukup-dalam

BEI Terus Antisipasi IHSG Jatuh Cukup Dalam


Headline
inilah.com
Oleh: Agustina Melani
Pasar Modal - Kamis, 22 September 2011 | 14:31 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan telah menyiapkan sejumlah antisipasi terkait penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Hal itu disampaikan Direktur Pengawasan BEI, Uriep Budhi Prasetyo, Kamis (22/9). "Memang pelemahan yang terjadi sudah cukup signifikan. Kami sudah tentukan bahwa di titik tertentu akan ada rapat internal. Dan kalau sudah di satu titik yang dianggap rawan, kami akan usulkan ke Bapepam-LK agar perdagangan saham sementara disuspensi. Hingga saat ini kami terus mencermati perkembangan," ujar Uriep di Jakarta.

IHSG sempat berada di level 3.425,19 pada perdagangan saham Kamis (22/9). Uriep mengakui, IHSG turun seiring penurunan saham berkapitalisasi besar antara lain saham PT Astra Internasional Tbk (ASII), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) juga turut mencermati pergerakan bursa saham. Menurut Nurhaida, penurunan bursa saham ini tidak lepas dari kondisi pasar global yang tak kunjung membaik. Bapepam-LK pun telah menginstruksikan BEI untuk terus mencermati perdagangan saham.

"Kami sudah instruksikan kepada BEI untuk terus mencermati kondisi perdagangan. Seperti kita tahu kondisi global saat ini sedang kurang bagus. Semuanya sedang kami amati. Nanti akan kami terus kabarkan perkembangannya," kata Nurhaida.

Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !
===============================================================
ANCAMAN KRISIS GLOBAL
Operation Twist, Jurus terbaru The Federal Reserve
dibaca sebanyak 1205 kali
0 Komentar

Akhirnya, seperti banyak perkiraan para ekonom, The Federal Reserve meluncurkan kebijakan "Operation Twist", kemarin (21/9). Bank sentral Amerika Serikat ini telah memutuskan membeli surat utang jangka panjang pemerintah Amerika Serikat sebesar US$ 400 miliar.

Dana pembelian surat utang jangka panjang ini bukan berasal dari pencetakan uang baru melainkan dengan menjual surat utang berjangka lebih pendek. Dana penjualan surat utang kemudian dipakai untuk membeli surat utang jangka panjang.

Operation Twist pertama dan terakhir kali dilakukan pada masa pemerintahan John F. Kennedy pada 1961. Ketika itu, Kennedy yang terpilih sebagai presiden pada November 1960 menghadapi perekonomian AS yang lesu. Untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, pemerintah Amerika Serikat mempertahankan suku bunga tetap rendah.

Solusinya tersebut justru bikin Amerika Serikat semakin babak belur. Sebab, suku bunga yang rendah memicu eksodus dana besar-besaran dari Amerika ke Eropa. Banyak orang melepas dollar AS lalu membeli emas dan selanjutnya diinvestasikan di Benua Biru.

Ini lantaran, Eropa saat itu tidak mengalami resesi seperti sekarang ini. Suku bunga di Eropa lebih tinggi dibandingkan di Amerika Serikat.

Capital outflow ini yang bikin Kennedy dan bank sentral pusing kepala. Mau tak mau mereka harus menyetop aliran dana keluar tanpa harus menaikkan suku bunga. Sebaliknya, kalau suku bunga dinaikkan, kucuran kredit bagi belanja perusahaan bisa seret. Ujung-ujungnya, pertumbuhan ekonomi bakal mandeg.

Dilema ini kemudian diatasi pemerintahan Kennedy dengan cara memangkas yield surat utang jangka panjang dan menahan yield surat utang jangka pendek. Dasar pemikirannya bahwa investasi usaha dan permintaan rumah sangat tergantung pada imbal hasil surat utang jangka panjang. Sementara, pertukaran mata uang sangat tergantung pada imbal hasil surat utang jangka pendek.

Persoalannya adalah bagaimana menurunkan yield surat utang jangka panjang tersebut sembari menahan yang jangka pendek. Kennedy lantas mengajak The Fed bekerjasama.

Intinya, The Fed akan membeli surat utang jangka panjang pemerintah lewat pasar. Untuk membeli surat utang jangka panjang itu, bank sentral Amerika Serikat harus melego surat utang jangka pendek yang dipegangnya.

Sementara, Kementerian Keuangan akan mengatur pasokan surat utang jangka pendek. Sehingga semakin hari, pasar akan penuh dengan surat utang yang mempunyai tenor lebih pendek yang berimbal hasil lebih rendah.

Lewat kerjasama ini, pemerintah Amerika Serikat dan The Fed berusaha men-twist yield curve. Istilah twist sendiri diambil dari tarian “gila” dengan memutar-mutarkan pinggul dan megal-megol kaki yang diperkenalkan penyanyi Chubby Checker pada awal 1960-an.

Berdasarkan kajian Eric T. Swanson, peneliti senior Federal Reserve Bank of San Francisco, yield surat utang jangka panjang turun hingga 15 basis poin atau 0,15% selama Operation Twist dilakukan sejak 1961 hingga 1965.

Dengan demikian, jika yield lebih rendah, pemerintah Amerika Serikat berharap investor yang ingin mencari cuan gede tentunya mau tak mau akan beralih mencari portofolio lain. Salah satu harapannya, investor akan membenamkan duitnya pada sektor riil atau pasar properti. Alhasil, harapannya, belanja konsumsi ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

" Jika Anda ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Anda, mohon cantumkan link aktif menuju artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut. Ketentuan lebih lengkap silakan simak Terms of Use "


==============================================================

http://internasional.kontan.co.id/v2/read/internasional/78120/Setelah-Asia-dan-Eropa-Dow-pun-ikut-anjlok

Internasional

Kamis, 22 September 2011 | 23:59 oleh Djumyati Partawidjaja, AP
PASAR MODAL DUNIA
Setelah Asia dan Eropa, Dow pun ikut anjlok
dibaca sebanyak 567 kali
0 Komentar

NEW YORK. Setelah pagi ini kondisi bursa Asia berguguran antara 1,56% untuk JASDAQ (indeks di pasar Jepang) sampai 8,88% untuk IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan di Indonesia), diikuti juga rontoknya pasar Eropa dan terakhir amblasnya pasar modal Amerika.

Rupanya para investor belum melihat adanya tindakan yang jelas dari pemerintah Amerika Serikat untuk menghindari resesi yang terus datang mengancam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) langsung melorot 425 poin atau 3,8% untuk menjadi 10.699 di siang hari perdagangan Kamis (22/9).

Sementara S&P 500 jatuh 41 poin atau 3,5% untuk menjadi 1.128, tidak terkecuali Nasdaq yang jatuh 82 poin atau 3,2% menjadi 2.456. Sementara itu harga-harga komoditi seperti minyak dan logam sama-sama jatuh, karena para investor mulai khawatir lambatnya pertumbuhan ekonomi bisa menghadirkan resesi yang memangkas permintaan komoditi.

Para investor pun mencari instrumen investasi yang aman dan banyak investor Amerika memilih surat utang pemerintah atau Treasury Notes yang dianggap jauh lebih aman dibandingkan saham. Tak heran kalau yield Treasury Notes 10 tahun bisa mencapai rekor terendah di 1,77% turun dari sebelumnya 1,86% di Rabu minggu lalu.

Otoritas pasar modal di New York sebenarnya sudah menerapkan peraturan baru yang didesain untuk membuat indeks tidak terlalu bergejolak. Tapi ternyata tidak mempan untuk menahan kepanikan para investornya. Bisa dilihat dari VIX, indeks yang mengukur tingkat ketakutan para investor, telah naik 7,2% dari skala 40, sudah dia atas kondisi normal.

Biasanya harga-harga saham di negeri adidaya itu memang akan sangat bergejolak setelah The Fed melepaskan pengumuman besar.

" Jika Anda ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Anda, mohon cantumkan link aktif menuju artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut. Ketentuan lebih lengkap silakan simak Terms of Use "
IHSG Jatuh, Kontrarian Trading Sangat Cocok



=================================================


GEMA GOEYARDI
Headline
Presiden dan pendiri PT Astronacci Internasional Gema Goeyard - inilah.com
Oleh: Ahmad Munjin
Pasar Modal - Jumat, 23 September 2011 | 03:26 WIB

INILAH.COM, Jakarta – Konsep kontrarian trading dinilai jadi strategi yang sangat cocok saat IHSG jatuh hampir 9% kemarin. Ini jadi kesempatanuntuk masuk pada saham-saham berkapitalisasi besar!

Presiden dan pendiri PT Astronacci Internasional Gema Goeyardi mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Menurutnya, saat harga sudah terjatuh lebih dari 10% dalam sehari, saat tepat untuk manfaatkan kesempatan rebound intraday untuk masuk di saham-saham berkapitalisasi besar.

Saham-saham pilihannya adalah BBRI,ASII,BMRI,BUMIdan INDF.Menurutnya, saham-saham itu merupakan saham yang aktif namun sudah terpukul sangat dalam. “Dengan harga sekarang dibandingkan Price Earnings Ratio (PER) pada semester II/2011 2011, harganya sudah sangat murah,” kata Gema.

Pada perdagangan Kamis (22/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun drastis 328,35 poin (8,88%) ke level 3.369,14, dengan intraday terendah di 3.360,19 dan tertinggi di 3.695,93. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 64,93 poin (10,09%) ke 578,46.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG jatuh paling tajam di dunia, bagaimana Astronacci Market Timing menjelaskan ini?

Pada akhir Juli 2011 saya menggambarkan road mapatau blue print IHSG melalui riset UOBKayHian Securities Indonesia dan Daily report Astronacci Market Timing. Saat itu, koreksinya diprediksi tanggal 2-3 Agustus 2011 dan pada September 2011 awal. Dipublikasikan bahwa kemungkinan index IHSG jatuh mulai tanggal 12 September 2011.Faktanya, IHSG benar-benar jatuh secara signifikan pada tanggal-tanggal diatas.

Bagaimana dengan kejatuhan kemarin yang tajam?

Kejatuhan itu salah satunya disebabkan karena respon dari hasil pengumuman bank sentral AS, The Fed yang tidak merubah discount rate, tetap pada 0,75%dan juga meluncurkan program kebijakan fiskal Operation Twist sebesar US$400 miliar.

Disamping itu, rupiah yang sempat melemah hingga level Rp9.200 menjadi salah satu faktor melemahnya IHSG. Kejadian ini sangat unik dimana kita jatuh paling dalam dari seluruh bursa Asia. Apalagi, kondisi ekonomi sangat prima dengan Gross Domestic Product (GDP)6,5% juga tingkat inflasi dan suku bunga yang sudah sesuai dengan harapan pasar.Consumer spending di Indonesia juga masih sangat bagus tetapi market menyikapi dengan kejatuhan yang diluar akal sehat. Maka perlu kita lihat bahwa hal ini sebagai "kesempatan".

Sikap market di luar akal sehat. Kapan rebound akan tampak?

Berdasarkan perhitungan metode Astronacci, market akan berpotensi membentuk bottom pada tanggal 27-29 September 2011 bertepatan dengan siklus New Moon.Siklus New Moon kali ini terjadi pada saat matahari berada di zodiak Libra.

Berdasarkan data statistik selama 20 tahun terakhir, pembalikan arah yang signifikan akan terjadi di area event ini. Selain itu planet Venus yang juga sedang berada pada Libra akan menambah probabilitas kekuatan reversal dari index Dow Jones dan IHSG.

Disamping itu, Matahari akan bertemu dengan planet Uranus pada zodiak Libraatau Opposition Aspectyang akan membuat market menjadi sangat volatile hingga 7-12 Oktober 2011. Jika terjadi rebound di tanggal yang saya sebutkan, kekuatan rebound-nya akan sangat tinggi.

Level support berapa yang perlu diperhatikan?

Level 3.367 merupakan angka support penting karena angka tersebut adalah harga support rata-rata IHSG selama 90 minggu terakhir. Secara karakteristik, akan nampak rebound yang cukup signifikan di minggu berikutnya.Jika turun lebih dalam, mengacu pada titik terendah 21 Januari 2011 pada 3.309. Saat IHSG turun lebih dari level tersebut, besar peluang rebound akan terjadi hanya beberapa hari setelahnya.

Kalau begitu, strategi tradingnya bagaimana?

Konsep kontrarian trading sangat cocok untuk market yang sedang jatuh seperti ini. Saat harga sudah terjatuh lebih dari 10% dalam sehari, manfaatkan kesempatan rebound intraday untuk masuk di saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bumi Resources (BUMI) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Ada alasan lain?

Saham-saham itu merupakan saham yang aktif namun sudah terpukul sangat dalam. Dengan harga sekarang dibandingkan Price Earnings Ratio (PER) pada semester II/2011 2011, harganya sudah sangat murah.

Lantas bagaimana masuknya?

Sesuaikan dengan tools teknikal favorit anda masing-masing dan gunakan Astronacci untuk memberi Anda tanggal masuknya.

Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1777364/ihsg-jatuh-kontrarian-trading-sangat-cocok

=============================================================
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1777383/inilah-saham-pilihan-jumat-239

Inilah Saham Pilihan Jumat (23/9)
Headline
inilah.com
Oleh: Wahid Ma'ruf
Pasar Modal - Jumat, 23 September 2011 | 04:00 WIB

INILAH.COM, Jakarta - IHSG diprediksi masih akan mengalami aksi jual pada perdagangan Jumat (23/9) dengan kisaran 3.240-3.395.

"Besok (hari ini) kami proyeksikan IHSG masih akan tertekan dan dipengaruhi oleh perkembangan dari bursa regional dengan kisaran support-resistance 3.240-3.395," kata analis saham Panis Sekuritas, Purwoko Sartono dalam catatannya kemarin.

IHSG ditutup kemarin turun drastis 328,35 poin (8,88%) ke level 3.369,14. Koreksi bursa didukung keluarnya dana asing, dimana nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) tercatat sebesar Rp825 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp6,152 triliun dan transaksi beli mencapai Rp5,326 triliun.

IHSG anjlok mengikuti anjloknya bursa regional yang dipengaruhi oleh data ekonomi China dan pernyataan The Fed dengan potensi memburuknya ekonomi global. Pergerakan IHSG juga terpengaruh oleh anjloknya nilai tukar rupiah sebagai indikasi adanya capital outflow dari investor asing. Meskipun rupiah akhirnya menguat menjadi Rp8.760/8.765 per US$dengan intervensi BI.

Sementara analis senior HD Capital Yuganur Wijanarko menyarankan beli untuk saham INDF, ASII, BBCA dan BMRI. "Keadaan IHSG turun 9% dengan asing net sell besar, kondisi oversold (jenuh jual), rupiah menguat kembali dari 9.300 ke 8970 dan BI rate biasanya disusul oleh technical rebound," katanya kemarin.

Saham INDF disarankan beli dengan terget harga di 4.600-4.900 dari penutupan 4.350. Strategi masuk pertama di 4.350 dan kedua di 4.250 dengan cut loss di 4.125.

Untuk saham Astra International (ASII) disarankan beli dengan target harga di 62.500 dari penutupan kemarind i 58.000. Strategi masuk pertama di 57.900 dan kedua di 56.900 dengan cut loss di 56.500.

Kondisi jenuh jual, heavy asing net sell dan penutupan diatas simple moving average 200 hari (Rp.57.900) merupakan resep untuk terjadi technical rebound di saham dengan market cap terbesar di IHSG.

Sementara saham BBCA disarankan beli dengan target harga di 7.700 dari penutupan kemarin di 7.100. Strategi masuk pertama di 7.100 dan kedua di 7.000 dengan cut loss di 6.850.

Untuk saham BMRI disarankan beli dengan target harga di 5.800 dari penutupan kemarin di 5.300. Strategi masuk pertama di 5.300 dan kedua di 5.050 dengan cut loss di 4.950. Laju rupiah yang dapat dikendalikan meningkatkan kemungkinan suku bunga SBI tidak akan naik sehingga target pertumbuhan kredit akan tercapai perseroan.

Jadi rekomendasi melakukan bargain hunting di emitten bank BUMN yang sudah lumayan mengalami jenuh jual ini.

Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !









Tidak ada komentar:

Posting Komentar