Live World Indices are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Sabtu, 28 Maret 2009

FILOSOFI INVESTASI



March 28, 2009 Posted in: News No CommentsEdit

TWIH : Filosofi Investasi

Sumber Bacaan : The Winning Investment Habbits of Warren Buffet and George Soros

Disarankan Anda Untuk Membeli dan Membaca Buku Tersebut, Tersedia kok di Gramedia

Kebiasaan Juara 3

Setiap keputusan yang dibuat seorang investor adalah hasil dari filosofi investasinya. Filosofi adalah penjelasan tentang bagaimana dunia disekitar kita berjalan dan bagaimana kita memahaminya.

Filosofi investasi adalah satu set keyakinan tentang:

1. Kondisi realitas investasi: bagaimana pasar berjalan, mengapa harga bergerak, serta apa yang menyebabkan untung dan rugi.

2. Sebuah teori nilai, tergantung bagaimana nilai dapat diidentifikasikan.

3. Sifat investasi yang baik.

Sebagian besar investor berpegang pada beragam keyakinan yang sering kali saling bertentangan, yang mereka serap dari lingkungan. Karena belum membentuknya untuk diri mereka sendiri, mereka cenderung mengubah keyakinan investasi mereka bersamaan dengan bias yang terbentuk di pasar.

Tidak demikian halnya dengan Warren Buffet dan Gorge Soros. Masing-masing mencurahkan banyak waktu dan pikiran untuk membentuk filosofi mereka sendiri yang eksplisit dan konsisten, yang tidak berubah di tengah perubahan suasana. Bagi investor ahli, filosofinya merupakan perlindungannya kekacauan pasar yang konstan. Entah investor ahli secara sadar menerapkan filosofi investasi orang lain atau membenetuknya sendiri, ia secara sadar memikirkan keyakinan yang dipegangnya dan selalu menyadari ”alasan” di balik setiap langkah investasi yang diambilnya.

Sama seperti kemampuan, minat, keahlian, pengetahuan, dan pengalaman Buffet dan Soros yang sangat berbeda, demikian pula dengan filosofi investasi mereka. Buffet sudah tertarik dengan uang, bisnis, dan angka sejak muda. Jadi fokus filosofi investasinya adalah pada teorinya tentang nilai, yang ia terapkan untuk menilai kualitas sebuah perusahaan bisnis. Minat utama Soros adalah bertahan hidup, dan hal ini terus menjadi filosofinya. Ia memulai karier investasinya di london dengan menjadi perantara perdagangan emas antarpasar internasional dan menjadi terkenal di New York sebagai seorang pakar saham Eropa.

Buffet dan Soros berpendapat bahwa pasar sering keliru.

Walau tidak menggali alasannya, Buffet mengamati bahwa pasar keliru, dan mengambil keuntungan darinya. Sebaliknya, Soros membangun teori yang rinci mengapa pasar sering keliru, yang menjadi pedoman untuk mengambil keuntungan darinya.

Bagi Buffet, buku karya Benjamin Graham, The Intelegent Investor menjadi pedoman filosofi investasinya. Fondasi filosofis Benjamin Graham dan Warren Buffet adalah sebuah pandangan tentang kondisi investasi yang dipersonifikasi oleh Graham sebagai ”Mr. Market”. Pandangan Buffet-Graham tentang pasar, didasarkan pada sejumlah keyakinan tentang pasar, yaitu:

  • Pasar sering keliru.
  • ’Prediksi’ tidak termasuk dalam strategi investasi Buffet-Graham.
  • Membuat keputusan investasi dengan standar mereka sendiri, dan tidak mengikuti standar pasar.

Buffet-Graham menerima fluktuasi pasar apa adanya. Mereka tidak memiliki teori rinci mengapa pasar berfluktuasi, dan pendekatan investasi mereka tidak membutuhkannya. Fokus filosofi investasi mereka adalah pada penentuan nilai dan karakteristik investasi yang baik.

Sekitar tahun 1960-an, Buffet mulai menambahkan filosofi dari Philip Fisher dalam filosofi investasi pribadinya. Jika Benjamin Graham menyusun ”investasi nilai” di New York, Philip Fisher menciptakan ”investasi pertumbuhan” di San Francisco. Jika metode evaluasi Graham bersifat kuantitatif, maka metode Fisher bersifat kualitatif. Bilamana Graham hanya mengandalkan laporan keuangan perusahaan, Fisher merasa perlu mengetahui lebih jauh suatu perusahaan dari para eksekutifnya, customer, consumer, pemasok, mantan karyawan, dan (terutama) pesaingnya. Dengan menggunakan metode Fisher dan sambil berada dalam ”lingkaran kompetensi”-nya, Buffet mencari perusahaan yang memenuhi standar ”empat dimensi”-nya:

  • Perusahaan itu harus memiliki batas persaingan dengan menjadi produsen yang biayanya terendah di industri, dan/atau memiliki produksi, keuangan, riset, dan keahlian pemasaran yang superior.
  • Perusahaan itu harus memiliki manajemen yang sangat baik, yang dilihatnya sebagai dasar dari hasil yang gemilang.
  • Karakteristik ekonomi dari bisnis itu harus memastikan bahwa keuntungan di atas rata-rata industri, return on aset, marjin laba, dan pertumbuhan penjualan perusahaan pada tahun berjalan akan berlanjut untuk waktu lama.
  • Harga harus menarik.

Menurut Fisher, hanya ada tiga waktu untuk menjual saham:

  • Anda menyadari bahwa anda telah keliru, dan perusahaan sangat tidak memenuhi kriteria.
  • Perusahaan tidak lagi memenuhi kriteria.
  • Anda menjumpai peluang fantastis dan satu-satunya cara anda dapat membelinya adalah dengan menjual yang lain terlebih dahulu.

Fisher yakin bahwa harga pasar lebih ditentukan oleh persepsi ketimbang fakta dan Wal Street berfokus pada jangka pendek serta mengabaikan jangka panjang. Hal ini dapat menciptakan peluang yang besar.

Berbeda dengan Buffet, George Soros tidak pernah berpikir menjadi investor atau pelaku bisnis. Namun dengan pengaruh Friedrich von Hayek dan Karl Popper, Soros melihat pasar keuangan sebagai laboratorium untuk menguji gagasan filosofinya. Soros menyadari bahwa ia dapat keliru, walaupun telah berinvestasi dalam ”lingkaran kompetensi”-nya. Ia yakin bahwa pandangan manusia terhadap dunia adalah cacat atau terdistorsi. Pada kesempatan itu, bila ia dapat melihat apa yang tidak dapat dilihat orang lain, maka ia akan dapat mengambil keuntungan darinya.

Jika Buffet mencari harga beli 50 sen dolar untuk saham senila $1, maka Soros lebih memilih untuk membayar $1 untuk saham senilai $1 saat ia dapat melihat datangnya perubahan yang akan mendorong dolar itu menjadi $2 atau lebih. q2_phat.


--
==============================

=========
Dolgado
The Indonesia Stock Exchange Consultant
dolgado.com
dolgadofund.blogspot.com

Rabu, 25 Maret 2009

TRADING PLAN



Learning TA : Trading Plan

Salah satu bagian yang paling penting dalam trading adalah TRADING PLAN atau perencanaan trading. Bahkan bukan hanya dalam trading saja namun dalam setiap aspek kehidupan diperlukan perencanaan. Tanpa perencanaan anda , tindakan anda akan menjadi sembarangan dan menjauh dari tujuan semula. Baik di saham maupun kehidupan nyata.

Dengan adanya perencanaan maka tindakan anda akan terkontrol sehingga selalu mengarahkan anda kepada tujuan anda. Dalam trading, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai trading, berkenaan dengan Trading plan :

1. Target Profit Anda

Target profit disini bukanlah target profit jangka pendek saja, melainkan jangka panjang, menengah dan pendek. Misal anda target setiap tahun anda mendapatkan keuntungan 36% sehingga dalam 20 Tahun, portofolio anda akan menjadi 1000x lipat/1 Miliar ke 1 triliun (pakai Compound Interest). Maka dari 36% per tahun tersebut dibagi lagi 12 Bulan menjadi 36 Per bulan.

Jadi anda memiliki Target 1000x Lipat dalam 20 Tahun, 36% per tahun dan 3% per bulan, kecil bukan, namun jika dilakukan dengan konsisten hasilnya sangat besar, itulah kenapa Warren Buffet bisa menjadi orang terkaya di dunia. Nah dari target profit ini yang adalah 3% per bulan akan membantu anda untuk mengendalikan emosi anda dalam trading.

Sebab seringkali Trader salah langkah ketika menginginkan hasil yang terlalu besar. Padahal yang dibutuhkan untuk menjadi kaya raya, Bukan PROFIT sesaat, namun profit yang konsisten. Sehingga dengan memiliki target, anda akan tau kapan anda HARUS BERHENTI. Salah satu aspek dari Pengendalian Diri adalah menahan diri dari apa yang ingin dilakukan.

Contoh Kasus, Seorang trader yang tidak punya target, ketika sudah PROFIT, emosi segera Euphoria (merasa akan bisa terus menang), sehingga tidak teliti dalam mengambil keputusan. Dengan adanya tarhet profit, akan memberi anda WAKTU untuk COOLING DOWN atau waktu untuk menenangkan diri sebelum mengambil keputusan lagi.
2. Level Cut Loss

Sadarilah bahwa semua bisa saja salah, tidak ada yang 100% benar. Hal ini berkenaan dengan 2 hal. Pertama, anda target Profit 3% tapi Take profit di 10%, misal pasar tiba - tiba sangat BULLISH Sesaat, ini bisa saja. namanya kesalahan yang menguntungkan. Tapi ada juga anda target profit 3% tapi saham malah turun.

Nah disinilah diperlukan cut loss. Tanpa Cut Loss, seluruh keuntungan anda bisa terhapus, atau bahkan juga seluruh modal anda bisa - bisa habis. Contoh paling nyata Saham BUMI yang turun dari 8750 pada tahun 2008 dan saat ini 800 (Maret 2009). Biasanya, Level Cut Loss adalah 1/3 Dari Target Profit. Jadi misal target profit anda adalah 10%,maka Cut Loss di 3%.

Berhubungan Dengan point Pertama di atas, Misal saja. Target Per bulan anda adalh 3%, maka ketika suatu saat anda 1x profit 10% namun 2x Loss dengan CL 3%, maka anda masih memenuhi Target.

3. Kapan Membeli

INI YANG PENTING, Tidak setiap saat merupakan saat yang baik untuk membeli. SERINGKALI kita harus ,menahan diri dari melakukan pembelian. Cara yang paling baik adalah dengan HANYA membeli saat bursa dan saham pilihan anda UPTREND LONG TERM.

Anda juga bisa membeli pada saat suatu saham menembus resistennya, silahkan baca bagian TA-Pattern, disana banyak Pattern yang dapat dijadikan alat bantu anda. Untuk mengerti Kapan Harus membeli disarankana anda membaca mengenai Candlestick dan TA-Pattern

4. Kapan Menjual

Sesuai dengan point 1 di atas, sesuai dengan target profit anda. Karena itulah target profit sangat penting sebelum anda mulai masuk ke dalam suatu saham atau instrumen investasi.

Lenny Liembono
to dolgado-milis

Dolgado
The Indonesia Stock Exchange Consultant
dolgado.com
dolgadofund.blogspot.com

Rabu, 18 Maret 2009

ten most important rules




http://vierjamal.blogspot.com/2009/03/10-most-important-rules.html