Live World Indices are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Kamis, 22 September 2011

22 september 2011



DOW MERAAHHH
tetap perhatikan regional

selalu setia pada trading plan dan money management anda
untuk saham yang sdh naik tinggi gunakan trailing stop
atau taking profit dulu
perhatikan juga laporan keuangan dan aksi korporasi perusahaan .
perhatikan juga pernyataan para pejabat negara
perhatikan juga soal politik ekonomi dll

saat ini sebaiknya hold cash lebih banyak atau kalau mau trading odt atau scalping aja
risk masih lebih besar dari cuan
tapi market akan kemana siapa yang tahu he he
harapan kita sih ada rebound (ngarep nih yeee)
hi hi untuk scalper selalu ada kesempatan cuan ,cuma resiko cukup tinggi

kalau mau santai tunggu market uptrend lagi baru trading
so yang penting jaga kesehatan anda
sebaiknya tunggu market uptrend lagi kita baru trading lagi

sumber : http://www.forexfactory.com

klik gambar untuk mempesar tampilan

pengguna firefox mouse nya klik kanan pilih open link in new tab



DISCLAIMER ON :

semua yang diblog ini
cuma buat belajar

tidak ada jaminan apapun
setiap keuntungan dan kerugian yang terjadi
sepenuhnya tanggung jawab anda sendiri
mari belajar bersama
==========================================================
http://pasarmodal.inilah.com

Ekonomi Lesu, Fed akan Beli Treasury US$400 M
Headline
financialpost.com
Oleh: Wahid Ma'ruf
Pasar Modal - Kamis, 22 September 2011 | 05:53 WIB

INILAH.COM, New York - Bank sentral AS, The Federal Reverse akan membeli treasury senilai US$400 miliar untuk jangka pendek untuk menggairahkan ekonomi AS.

Fed menilai ekonomi masih tetap suram dan ekonomi masih tetap harus berjuang untuk dua tahun lagi. Untuk itu suku bunga dijaga suku bunga yang rendah hingga 2013 selama ekonomi masih lesu.

The Fed mengumumkan hasil pertemuan selama dua hari, pada Rabu (21/9) walaupun tiga anggota dewan memiliki pendapat berbeda. Solusi ini diharapkan akan dapat mengurangi kenaikan pada hipotek dan pinjaman konsumen serta bisnis, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Kebijakan ini mengganti ekspektasi akan mengucurkan dana US$2,87 triliun untuk operasi twist untuk menurunkan yield treasury lanjutan. Namun analis menilai perubahan ini hanya membantu sediki untuk mengurangi biaya pinjaman dan menaikkan indeks.

Bulan Juli lalu Fed meluncurkan dana US$600 miliar untuk membeli obligasi sebagai langkah mempertahankan suku bunga rendh. Namun indeks jatuh dan treasury untuk 10 tahun jatuh dengan harga yang naik.

Bank sentral AS ini berada di bawah tekanan untuk menggairahkan ekonomi AS sejak resesi dalam dua tahun terakhir. Dalam semester I tahun ini ekonomi tumbuh hanya 0,7%. Pasar perumahan tetap tertekan dan pengangguran mencapai 9,1%.

Pada bulan Agustus, ekonomi AS tidak menyerap tenaga kerja dan konsumen pun tidak menambah pengeluaran. Ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi tidak lebih dari 2% untuk tahun ini.

Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !

Tommy Yu
IHSG Berisiko Turun ke Level 3.600
Headline
Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu - inilah.com
Oleh: Ahmad Munjin
Pasar Modal - Kamis, 22 September 2011 | 03:26 WIB

INILAH.COM, Jakarta –Setelah ditutup di level 3.697, IHSG berada pada level kritis 3.700 sehingga berbahaya bagi pelaku pasar. Jika turun, bisa mencapai 100 poin. Begitu juga sebaliknya. Lebih baik wait and see!

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Menurutnya, saat ini indeks berada dalam bahaya. Karena itu, bagi pelaku pasar seperti menangkappisau jatuhkarena sangat spekulatif.Jika kebetulan dapat menangkap gagangnya dapat untung besar, sebab harga saham saat ini sudah sangat rendah jauh di bawah.

Sebaliknya, jika yang tertangkap adalah mata pisaunya, tangannya akan berdarah-darah. Jadi,IHSG seperti menangkap pisau jatuh. “Berbahaya!” katanya. “Bagi pelaku pasar yang tidak spekulatif saya tidak menyarankan masuk. Semua saham wait and see dulu.”

Pada perdagangan Rabu (21/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 54,62 poin (1,46%) ke level 3.697,494 dengan intraday tertinggi di level 3.752,299 dan terendah 3.687,913. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 11,02 poin (1,68%) ke angka 643,391.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah tembus 3.700 bagaimana Anda melihat risiko pada laju IHSG?

Level threshold (ambang batas) IHSG saat ini di level 3.700 hingga 3.720. Kemarin, indeks ditutup di level 3.697 atau 3 poin di bawah ambang batas itu. Artinya, indeks sudah jebol 3.700-nya yang merupakan support kuat.Teorinya, kalau sampai itu ditembus ke bawah, memberikan sinyal indeks bakal melemah lebih jauh. Tapi, karena penembusan tersebut hanya 3 poin, pasar bisa mengabaikannya. Kecuali, jika support tersebut ditembus lebih dari 15 poin ke bawah. Penembusan ini lebih berarti dibandingkan hanya 3 poin.

Kalau begitu ada potensi penguatan Kamis (22/9) ini?

Level 3.700 merupakan level kritis. Pelemahan indeks kemarin, tertahan di level support 3.700 itu. Tapi, jika Kamis (22/9) ini justru jebol ke bawah, IHSG berpeluang turun 100 poin lagi ke level support 3.600. Jika melemah, level 3.600 bisa dicapai pada Jumat (23/9) atau awal pekan depan. Tapi, laju indeks sangat tergantung dari sentiment bursa Dow Jones sehingga posisi saat ini tidak aman.

Level resistance-nya?

Potensi kenaikan terdekatnya di level 3.800 yang jadi resistance pertamanya. Sedangkan resistance kuatnya di level 3.900. Level 3.800 mungkin akan gampang ditembus. Tapi, untuk tembus level 3.900 butuh perjuangan karena besarnya tekanan jual pada level tersebut untuk melanjutkan kenaikan atau tidak. Level 3.900 masih jauh untuk dicapai. Sebab, saat ini masih fase down trend sehingga harus diketahui sejauh mana penurunan IHSG.

Pertanyaan sekarang, apakah titik kritis 3.700 bisa mantul ke atas atau tidak. Ini yang harus ditekankan. Jadi, konfirmasinya Kamis ini. Level aman, jika tembus resistance 3.800. Itupun tetap harus dilihat kembali apakah layak masuk atau tidak di level 3.815-an. Di level 3.700 direkomendasikan jangan masuk dulu pada saham apapun karena terlalu spekulatif sehingga pelakunya seperti menangkap pisau jatuh.

Dalam situasi ini pasar lebih baik wait and see. Jangan jual maupun beli. Sebab, kalau mau jual seharusnya dilakukan sejak dua hari lalu dan wait and see terlebih dahulu terutama bagi trader. Pada saat IHSG balik arah ke atas, baru pasar bisa masuk. Saat ini sangat bahaya seperti menangkappisau jatuh.

Maksud Anda?

Jika kebetulan dapat menangkap gagangnya dapat untung besar, sebab harga saham saat ini sudah sangat rendah jauh di bawah. Tapi, jika yang tertangkap adalah mata pisaunya, tangannya akan berdarah-darah. Jadi,IHSG seperti menangkap pisau jatuh. Berbahaya.

Misalnya, saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) yang kemarin melemah tajam, Rp250 (4,76%) ke level Rp5.000. Bagi pelaku pasar yang spekulatif, langsung beli saham ini karena harganya anjlok dan Kamis ini diharapkan rebound sehingga bisa dijual kembali di sesi pagi. Pelaku pasar tipe ini, seperti menangkap pisau jatuh. Bisa untung, bisa juga bertambah rugi. Bagi pelaku pasar yang tidak spekulatif saya tidak menyarankan masuk. Semua saham wait and see dulu.

Bagaimana dengan saham-saham penggerak market?

Biasanya, PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Astra Internasional (ASII) bisa jadi andalan.Sebab, kedua emiten ini biasanya naik duluan. Tapi, saat ini tak bisa diharapkan, karena BMRI turun 1,58% ke Rp6.200 dan ASII turun 2,06% ke level Rp64.050.Dengan IHSG ditutup pada kisaran 3.700 kemarin, bukan berarti indeks bakal mantul ke atas. Tunggu mantul dulu, lalu lihat apakah bisa masuk atau tidak. Jika jebol ke bawah, tunggu dulu sampai dia mantul. IHSG masih 50:50 baik pelemahn maupun penguatan sangat tergantung pada sentiment bursa global.

Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !


Inilah Rekomendasi Saham Pilihan Kamis (22/9)
Headline
inilah.com
Oleh: Wahid Ma'ruf
Pasar Modal - Kamis, 22 September 2011 | 04:00 WIB

INILAH.COM, Jakarta - IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan di kisaran 3.630-3.700 karena sentimen eksternal masih negatif.

"Besok (hari ini) kami perkirakan indeks masih akan berlanjut melemah. Terlihat pergerakan indeks masih akan dipengaruhi oleh faktor eksternal," kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono dalam catatannya kemarin.

IHSG kemarin ditutup melemah 54,62 poin atau 1,46% menjadi US$3.697,49. Volume perdagangan 3,8 miliar saham senilai Rp3,5 triliun. IHSG mengalami net foreign sell Rp586,06 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,7 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,1 triliun.

Padahal bursa Asia mayoritas sudah mengalami rebound. Namun IHSG masih mengalami aksi jual dari para investor. "Kami melihat investor memilih untuk mengamankan portofolio mereka terlebih dahulu selagi menunggu hasil pertemuan The Fed serta rencana pertemuan pembuat kebijakan di Eropa untuk membahas krisis utang Yunani," jelasnya.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko merekomendasikan jual untuk saham ASRI, ASII, HRUM dan BMRI. "Koreksi IHSG akibat ketakutan slowdown di Asia, Eropa dan Amerika akan menyulitkan upgrade rating debt Indonesia akan memicu aksi profit taking berkelanjutan," katanya dalam hasil risetnya.

Saham ASRI disarankan jual dengan target koreksi di 360 dari penutupan kemarin di 415 dengan reverse posisi di 440. Saham ASII disarankan jual dengan target koreksi di 58.300 dari penutupan kemarin di 64.050 degan reverse posisi di 66.500.

Untuk saham HRUM disarankan jual dengan target koreksi di 7.500 dari penutupan kemarin di 8.000 dengan reverse posisi di 8.350. Untuk saham BMRI memiliki target koreksi di 5.800 dari penutupan kemarin di 6.200 dengan reverse posisi di 6.450.




Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !

Inilah Saatnya Investor Saham Belanja?
Headline
inilah.com
Oleh: Bastaman
Pasar Modal - Kamis, 22 September 2011 | 06:00 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Terus menerus membicarakan kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang melelahkan. Tapi, apa boleh buat, itulah topik paling hangat dalam beberapa hari belakangan ini.

Maklum, penurunan indeks seperti tak pernah berhenti. Seperti yang terjadi pada Senin, Selasa dan Rabu (21/9) ini IHSG kembali mengalami penciutan sebesar 54,62 poin (1,46%) ke level 3.697,49. Sialnya, pelaku pasar percaya bahwa kejatuhan yang terjadi dalam beberapa hari ini bukan episode yang terakhir. Artinya, indek masih akan terkoreksi.

Masuk akal, memang. Soalnya, penanganan krisis utang di sejumlah negara di Eropa bukannya membuahkan hasil yang positif, tetapi justru semakin menakutkan. Keadaannya semakin mengkhawatirkan setelah Standar & Poor menurunkan rating utang Italia dari A+ menjadi A.

Penurunan rating terpaksa dilakukan menyusul perlambatan pertumbuhan ekonomi Italia, pemerintahan yang lemah, serta melonjaknya biaya utang. Penurunan rating itu membuat pelaku pasar semakin cemas. “Krisis ini akan terus menyebar. Mulanya Yunani, kemudian Italia, lalu ke Spanyol,” kata Belinda Allen, analis Colonial First State Global Asset Management.

Seperti yang terjadi ketika Standard & Poor menurunkan peringkat utang Amerika, dampak penurunan rating utang Italia pun langsung terasa di pasar modal. Selasa kemarin hampir sebagian besar bursa dunia, termasuk Bursa Efek Indonesia, mengalami penurunan indeks.

Indeks Nikkei Jepang misalnya, turun 1,61% menjadi 8.721,24. Sedang indeks S&P di Australia turun sebesar 1,01%. Longsor paling besar dialami bursa Filipina yang mencatat penurunan sebesar 2,05%. Indonesia cukup beruntung karena hanya mengalami penurunan indeks sebesar 0,08%.

Benar-benar mengerikan. Itu sebabnya, sejumlah analis wanti-wanti agar investor tetap ekstra waspada. Mereka menyarankan investor jangan sembarang masuk ke pasar kalau tak yakin terhadap fundamental emiten.

Tapi, seperti kata pepatah, selalu ada berkah di balik musibah. Ia memandang kejatuhan indeks sebagai saat yang tepat untuk bari investor jangka panjang untuk melakukan koleksi. “Setiap penurunan, pasti akan diikuti kenaikan,” kata seorang kepala riset. Kapan? [mdr]



Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar