Live World Indices are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Rabu, 16 Desember 2009

HARGA SAHAM TURUN MEMPUNYAI 2 MAKNA :




Rabu, 16 Desember 2009

HARGA SAHAM TURUN MEMPUNYAI 2 MAKNA :

Salam Winner,
Saat ini banyak trader yang mengeluhkan susahnya mencari profit dalam trading, karena hampir kebanyakan saat ini saham lebih gampang turun daripada naiknya.
Bila saham lebih gampang turun dibandingkan naik, ini mempunyai 2 makna, dengan uraian sebagai berikut :
1. kita lihat misalnya Saham turun cukup 10.000lot, sedangkan naik harus 20.000lot, karena memang grafitasi dari bobot saham itu sendiri.
2. Bila Saham gampang turun tapi susah naik, ini membuat peluang untuk bandar mengakumulasi saham yang bagus, karena dengan membuang 10.000lot saham, bandar akan dapat membeli saham sebanyak 20.000lot dengan harga yang sama.
3. Harga gampang turun susah naik memperlihatkan kondisi market/saham konsolidasi dan cenderung down trend.
4. Tak selamanya harga turun itu jelek, namun sebagian besar memang harga turun adalah cermin dari kinerja perusahaan tersebut.
So marilah kita pandai memilah, saham manakah yang turun karena akumulasi, dan saham manakah yang turun karena cerimin dari kinerja perusahaan yang buruk.

Selasa, 15 Desember 2009

WHAT IS THE MEANING OF DEFENSIVE STOCK :

Selamat pagi dan salam Winner,
Sehubungan banyak yang bertanya melalui face book tentang apa artinya “Defensive Stock” dan kenapa saham JSMR lambat naik/turun'nya? Maka saya akan mencoba untuk membahasnya sekillas dengan gaya bahasa saya yang sesederhana mungkin.

Secara harfiah, Defensif = pertahanan, saham defensif adalah saham pertahanan.
Bagi para trader yang kurang suka harga sahamnya yang bervolatile tinggi (tingkat turun naiknya tinggi), maka mereka menyukai saham defensif yang agak tenang, artinya walaupun susah naik, tetap tidak mudah turun, jadi tidak membuat sport jantung, yang penting cuan bisa beberapa kali deposito, ya cukup deh. He3.
Sehingga disebutlah saham defensif, karena volatile’nya rendah, sehingga memudahkan Bandar untuk menaikan harga saham tersebut, bilamana Bandar merasa penting untuk menjaga turunnya Index.

Saham defensif ini mempunyai nilai BETA kurang dari 1, sedangkan saham yang sering berakrobat naik turun mempunyai nilai BETA diatas 1.

Nah apa lagi tuh dengan “BETA” ?
Secara sederhana, NILAI BETA adalah perbandingan kenaikan/penurunan harga suatu saham berbanding lurus dengankenaikan/penurunan IHSG.
Contoh :
1. BIla saham turun-naiknya secara prosentasi LEBIH KECIL dibandingkan dengan prosentasi penurunan/kenaikan IHSG, maka saham tersebut mempunyai nilai Beta kurang dari 1.
2. Bila saham turun-naiknya secara prosentase LEBIH BESAR dibandingkan dengan prosentase penurunan/kenaikan IHSG, maka saham tersebut mempunyai nilai Beta diatas 1.

Saham yang termasuk saham defensive stock ada beberapa saham antara lain : PGAS, JSMR, UNVR, dll, namun khusus pada pagi ini saya hanya akan membahas lebih dalam saham JSMR saja, dimana pengertiannya secara luas, kurang-lebihnya hampir mirip dengan saham lain.

Pertanyaannya, kenapakah JSMR termasuk saham defensive ?
JSMR adalah perusahaan pembuat jalan tol, yang pasti untung, susah rugi, tapi tariff tol’nya susah naik, sehingga profitnya sudah dibatasi oleh Pemerintah.
1. Kenapa pasti untung dan susah rugi :
Karena pada saat Persero Jasa Marga membuat akan membuat Jalan Tol, pasti menghitung dulu, berapa modalnya, berapa pendapatannya dari perkiraan mobil yang akan masuk melalui tol tersebut, sehingga berapa tarif yang harus dibebankan kepada setiap mobil yang masuk jalan tol tsb.
2. Kenapa Tarif Tol’nya dibatasi oleh Pemerintah :
Karena Jalan tol itu mempunyai fungsi social, tidak boleh semena-mena menaikan harga, dengan demikian maka bila Pemerintah ingin menaikan hargapun harus disetujui oleh DPR.
Bayangkan saja tarif tol saat ini sangat murah, jauh lebih mahal tarif parker di mall Rp. 2500,-/jam, Sedangkan untuk Padalarang – Pasteur saja hanya Rp. 3000,-, Ciawi-Taman mini hanya 6500,-, dll.
Pemerintah melakukan tarif seperti ini adalah karena :
a. Jalan Tol mempunyai fungsi sosial.
b. Bila beban Jasa Marga telah berhasil terganti proyeknya, maka Tarif tol tersebut makin memberikan fungsi sosialnya, sehingga tarif tol jalan baru sangat berbeda (mahal) jauh dengan tarif tol jalan yang lama.
c. Banyak jalan Tol diluar negeri yang tidak ditarif.
d. Pemilik mobil sudah membayar pajak mobil, sementara Pemerintah tidak banyak membangun jalan baru selain jalan tol, bahkan jalan lama’pun banyak lubangnya. He3.

Demikian juga secara singkat tentang perusahaan PGAS, Perusahaan Gas Negara itu setiap akan menaikan GAS’nya, harus melalui birokrasi yang panjang, karena ini akan berdampak kenaikan harga-harga sembako dlsb, sehingga PGAS pasti untung, tapi keuntungannya sudah dibatasi, dan tidak akan naik drastis.

Bagaimana dengan Perusahaan sejenis perbankan atau perusahaan swasta lainnya?
Oh itu sepert para pedagang pada umumnya, bisa untung gede dalam 1 hari/seminggu/sebulan, atau bisa juga tidak untung, atau rugi.
Contoh tukang bakso, hari ini untung gede, karena misal hari anti korupsi sedunia, banyak demontrans yang beli bakso, maka profitnya pasti gede, besoknya sepi, karena perdagangannya sudah sepi lagi.

Demikian uraian secara singkat saja deh, sebagai pengantar baca blog, sambil minum kopi hangat.
sumber :http://angguntrader.blogspot.com/

sumber gambar:http://www.fotosearch.com/comp/UNQ/UNQ360/man-going-down_~u15282444.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar