Live World Indices are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Minggu, 27 Desember 2009

APAKAH HARGA SAHAM BISA SELALU NAIK? :

Selasa, 22 Desember 2009

APAKAH HARGA SAHAM BISA SELALU NAIK? :

Salam Winner…
Judul ini saya tulis untuk menjawab dari salah satu pertanyaan yang masuk dari salah satu pembaca yang setia dalam face book, yang menanyakan apakah harga saham selalu bisa naik ?

Saya akan memberikan dulu beberapa gambaran sebagai berikut :

1. Harga Rumah = Harga tanah + Bangunan tersebut.
2. Harga Toko = Harga tanah + Bangunan + prospek lokasi toko tersebut.
3. Kalau prospek lokasi untuk usaha tersebut makin bagus, maka harga toko tersebut akhirnya makin meningkat.
4. Oleh karena itu, di Kota-kota besar, sudah tidak heran lagi, kalau para Pengembang/Developer menjual rumah tinggal dan/atau Rukonya dengan dilengkapi fasilitas Mall, Sekolah ternama, Rumah Sakit terkemuka, semuanya itu untuk meningkatkan nilai jual tanah/rumah tinggal/ruko’nya.
5. Bilamana dikemudian hari ternyata Mall’nya sepi, atau Rumah Sakitnya tidak laku, atau juga Sekolah ternama’nya pindah lokasi, maka besar kemungkinan maka rumah tinggal dan/atau ruko’nya tersebut menjadi turun kembali nilainya.
6. Untuk mencegah penurunan nilai harga tanah/rumah/ruko tersebut, maka Pengembang/Developer tersebut berusaha mencari inovasi-inovasi baru agar nilai tanah/rumah/ruko tersebut selalu maningkat harganya dari waktu ke waktu.
7. Faktor yang menguntungkan buat Pengembang adalah tanah yang terletak di pusat kota merupakan lahan yang semakin terbatas, sehingga harganya pasti akan meningkat dari waktu ke waktu, lain halnya dengan tanah yang lokasi’nya di pinggiran kota.

Demkian juga harga saham :
1. Pertama kali sebuah Perusahaan Terbatas didirikan, tentunya para pendirinya menghitung berapa modal yang dia tanamkan dalam perusahaan’nya, yang kemudian modal itu dihitung berapa lembar banyak’nya saham.
Contoh Mr. A menyetor 100 Milyar rupiah, Mr B menyetor 200 Milyard, Mr. C menyetor 300 Milyard, sehingga PT. ABC bermodalkan = 600 milyard.
Kemudian atas sejumlah modal tersebut, dibuatlah berapa nilai buku per 1 lembar sahamnya, misal 1 lembar saham (Book Value)= 100,-. Dengan demikian maka PT.ABC akan mempunyai saham sebanyak 600 milyard dibagi 100 = 6 milyard lembar.
Sekarang timbul pertanyaan :
a. Bilamana Perusahaan PT. ABC tersebut dalam 1 tahun mempunyai laba 100% (dalam 1 tahun laba PT.ABC = 600 Milyard), beranikah anda membeli sahamnya?
b. Jawabnya : tentu saja saya mau membeli saham ABC, karena dalam 1 tahun bisa balik modal/memberikan profit 100%. (PER = 1)
c. Pertanyaannya, apakah Pemilik Perusahaan mau menjual sahamnya? Kalau saya sebagai Pemilik Perusahaan tentu saja saya tidak akan menjual saham saya kepada orang lain, wong perusahaan saya sudah menguntungkan.
d. Pertanyaan selanjutnya, apakah Pemilik perusahaan akan menjual sahamnya bilamana saham yang nilai buku Rp.100,- dibeli seharga Rp. 300,- ?
Pertanyaan ini tentunya mengundang Pemilik saham untuk memikirkan apakah dijual atau tidak?, karena kalau dijual maka PT. ABC yang semula bernilai 600 milyard, secara otomatis akan bertambah menjadi 1,8 Trilyun.
e. Tetapi bilamana Perusahaan tersebut bagus, tentunya Pemilik Perusahaan tsb tidak akan menjual seluruh sahamnya ke Publik, melainkan tetap saja dia pegang mayoritas minimal 51% dari jumlah saham tersebut.

2. Pertanyaan selanjutnya dari Pembaca blog setia tersebut : “Apakah mungkin harga saham itu naik terus, tanpa hentinya?”.

Saya jawab : Nilai saham adalah nilai perusahaan tersebut berikut prospeknya minimal 12 bulan kedepan.
Dalam kenyataannya JARANG ADA PERUSAHAAN YANG BISA PROFIT SEBESAR 20% SECARA CONTINUE 10 TAHUN BERTURUT-TURUT SECARA KONSISTEN.
Jangankan 10 tahun, yang bertahan 5 tahun juga jarang.
Perusahaan yang sampai saat ini bisa profit secara konsisten dan continue sebesar 20% per tahun adalah UNVR.
Kita bandingkan dengan perusahaan INCO, kinerjanya begitu bagus, kemudian INCO melakukan stock plit, karena dia akan mendistribusikan saham2nya kepada Trader kecil agar para Trader kecil mampu membelinya.
Oleh karena itu’lah Warren Buffet menyarankan beli’lah perusahaan yang simple, seperti coca-cola.

Ini ilustrasi yang saya masih ingat lebih/kurangnya mohon dimaklum dulu danmudah2an tidak salah :
Saham UNVR 1 lot, sehilai 1 lot x 500 x 11.000 = 5,5 juta, kita berarti sudah memiliki perusahaan UNVR.
UNVR sudah 2 x stock split 1:10, berarti 10 x 10.
Harga saham perdana adalah 300.
Kalau harga saham UNVR saat ini 11.000,-
Dengan demikian jika dulu anda membeli 1 lot 500 lembar = 500x 300 = 150.000.- (Seratus lima puluh ribu rupiah).
Kini uang anda telah menjadi 500x10x10 x 11.000 = 550.000.000,- (lima ratus lima puluh juta rupiah).
Hebat bukan ??
Sebagai ilustrasi harga duit waktu tahun 1980, Motor Honda bebek sekitar 200 ribu. Vespa sekitar 400 ribu. Harga Mas Per gram sekitar Rp. 2000,- sekarang harga mas Rp. 370.000,-
Saran buat yang mau maried : Tidak ada salahnya bila Mas Kawin berupa saham juga.. ha3..
Pertanyaanya : apakah anda mau simpen duit di bank? mau simpan dalam bentuk motor Honda Bebek, atau simpan Mas, atau saham UNVR? Dan kenaikan harga itu tidak kena PAJAK.
(Untuk lebih jelasnya saya akan uraikan lebih jelas pada posting berikutnya, maklum buku saya ada di kantor).
So kenapa takut kita membeli saham untuk sebuah perusahaan yang bagus?

Darimana kita bisa membaca Kinerja Perusahaan tersebut :
Ya, kita baca dari Koran, dari Internet, dlsb..
Sebagai gambaran, baru-baru ini saya menbaca Koran bahwa PTBA tahun 2009 akan membukukan profit 50% lebih tinggi daripada profitnya di tahun 2008.
Hebat bukan, saat dunia krisis, tapi PTBA membukukan laba naik 50%, oleh karena itu sangat wajar bila PTBA mencetak new all time high price.

So duit mencari duit, asalkan kita mau belajar, mau membaca dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan yang memberikan Rejeki kepada kita yang mau belajar dan berani melakukannya dengan cara yang benar.

Demikian uraian ini sangat singkat, mudah-mudahan bisa sebagai Pelengkap dalam blog ini menjelang akhir tahun 2009.

http://angguntrader.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar