Live World Indices are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Selasa, 04 Oktober 2011

4 oktober 2011


DOW MERAHHHH
tetap perhatikan regional
http://www.bloomberg.com/markets/stocks/world-indexes/
selalu setia pada trading plan dan money management anda
seperti biasa kita ikutan jika saham naik dengan volume besar
kabur jika sdh cuan kalau mau terus gunakan trailing stop


ketika trading perhatikan juga dow future/djia index
jika min lebih dari 100 (contoh -122) sebaiknya waspada
apalagi jika sore europe open merah
kemungkinan dow malamnya akan merah (walau tidak selalu begitu)
http://www.bloomberg.com/markets/stocks/futures/

saat ini sebaiknya trading short term /odt/scalping dulu
tapi semua terserah anda ,tergantung gaya trading anda


seperti biasa untuk scalper kalau market merah kita bottom scalping (tunggu saham bluechip turun banyak ,entry begitu mulai mantul dan jika sdh cuan jual /ini tidak semua bisa lakukan /resiko juga sangat tinggi sebab ketika mantul belum tentu terus naik ,so ini perlu stoploss ketat)
perhatikan ASII ,BMRI,BBRI,BBNI,BBCA,PTBA,UNTR,DLL

saat ini resiko lebih tinggi dari cuan
pegang cash lebih baik
dan kita trading jika market sdh up trend lagi



jika market hijau kita One day trading aja ,cuan jual.

kecuali investor longterm bisa cari saham mana yang undervalue
untuk yang ingin tahu lebih banyak soal ini bisa kunjungi
www.fastock.blogspot.com/


klik gambar untuk mempesar tampilan

pengguna firefox mouse nya klik kanan pilih open link in new tab



DISCLAIMER ON :

semua yang diblog ini
cuma buat belajar

tidak ada jaminan apapun
setiap keuntungan dan kerugian yang terjadi
sepenuhnya tanggung jawab anda sendiri
mari belajar bersama
=============================================================

info investor summit 2011

Selamat Datang


Aktivitas Pasar Modal memiliki peranan yang sangat penting

dalam mengembangkan perekonomian nasional.

Dalam rangka memantapkan posisi dan peran Pasar Modal

Indonesia sebagai representasi komitmen Pemerintah,

SRO dan masyarakat bisnis dalam meningkatkan investasi

di Indonesia untuk mendorong bangkitnya kembali

ekonomi nasional, PT. Bursa Efek Indonesia bersama

Bapepam-LK, KPEI dan KSEI dengan

dukungan media cetak dan elektronik nasional telah

menjadwalkan kegiatan Investor Summit and

Capital Market Expo 2011.

Acara yang dilaksanakan setiap tahun ini akan

dilangsungkan di 2 kota besar: Jakarta dan Surabaya,

dimana pada masing – masing kota akan dilangsungkan

selama 2 hari. Kegiatan dari acara ini terdiri dari

kegiatan pameran (expo), presentasi emiten,

dan talkshow dari Self Regulatory Organizations (SRO),

Pemerintah dan Pakar – Pakar Pasar Modal.

Maksud diselenggarakan acara ini adalah

agar dapat menjadi sarana yang efektif untuk

sesi komunikasi, konsultasi, promosi dan

negosiasi antar pelaku di dunia Pasar Modal.

Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan

sosialisasi dan edukasi yang lebih terpadu bagi

masyarakat tentang potensi, peluang dan

nilai tambah dalam berinvestasi di Pasar Modal


http://www.investor-summit2011.com/index.php

official website ISCME 2011.

Agenda Kegiatan ISCME 2011 Jakarta lihat disini
Agenda Kegiatan ISCME 2011 Surabaya lihat disini

========================================================
silahkan kunjungi
http://pasarmodal.inilah.com
berita saham paling cepat dan jelas
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1781255/longsor-di-bursa-saham-belum-usai

Longsor di Bursa Saham Belum Usai

Headline
inilah.com/dok
Oleh: Bastaman
Pasar Modal - Selasa, 4 Oktober 2011 | 06:40 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Tingginya gunung bisa didaki, dalamnya lautan dapat diselami, tetapi tak seorang pun bisa menebak dengan tepat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Apalagi dalam situasi yang sedang dirundung krisis seperti sekarang. Lantaran tebalnya hawa ketidakpastian, ramalan yang dilontarkan para analis di pasar pun menjadi sering melenceng jauh. Malah terjadi sebaliknya.

Pekan lalu misalnya, para analis dan pelaku pasar masih optimistis bahwa pelemahan di pasar modal hanya bersifat sementara. Soalnya, selama empat hari berturut-turut indeks menunjukan penguatan walaupun kecil.

Tapi tidak demikian dengan yang terjadi pada Senin (3/10) ini, aksi jual besar-besar membuat indeks turun 5,64% ke level 3.348,71. Pelepasan saham juga terjadi di hampir semua pasar modal. Akibatnya, Senin (3/10) Hang Seng Indeks (HSI) mencatat pelemahan 4,38%, TWII (Taiwan) longsor hingga 2,93%, dan KLSE (Kualumpur) turun 1,41%.

Awal pekan yang begitu buruk, memang. Wajar jika pelaku pasar memperkirakan, pekan ini bursa akan melanjutkan pelemahannya. Itu disebakan masih kentalnya rasa khawatir para pemodal terhadap krisis di Amerika dan Eropa.

Bahkan mereka memprediksikan, penurunan indeks ini akan berlangsung hingga akhir tahun. Selain laporan kinerja emiten di triwulan III, “Hampir tak ada lagi sentimen positif yang bisa mengipas bursa,” kata seorang analis dari Kresna Securities.

Awan gelap juga tampak pada teropong seorang analis Danareksa. Ia meyakini, indeks masih akan melemah. Apalagi belum ada tanda-tanda penyelesaian krisis utang sejumlah negara di Eropa. Makanya, ia menyarankan investor (dalam jangka pendek dan menengah) untuk menjauhi pasar modal.

Tetapi untuk investor jangka panjang, si analis menunjukan sejumlah saham unggulan untuk dikoleksi. Seperti efek PT Bank Central Asia (BBCA), PT Telkom (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Aneka Tambang (ANTM). “Tetapi tetap selektif,” katanya. [mdr]

=============================================================
silahkan kunjungi
http://pasarmodal.inilah.com
berita saham paling cepat dan jelas



http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1781258/ihsg-berpeluang-turun-ke-bawah-3000

Purwoko Sartono
IHSG Berpeluang Turun ke Bawah 3.000
Headline
Purwoko Sartono - facebook.com
Oleh: Ahmad Munjin
Pasar Modal - Selasa, 4 Oktober 2011 | 03:26 WIB

INILAH.COM, Jakarta – Setelah anjlok 5,6%, IHSG masih berpeluang turun ke bawah 3.000 seiring negatifnya sentimen dari eksternal. Tapi, kecil peluang bagi indeks untuk mengulang kerontokan 2008. Seperti apa?

Analis Panin Securities Purwoko Sartono mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Menurutnya, jika pada support 3.217 indeks masih memiliki tekanan jual yang sangat besar terbuka peluang indeks turun ke bawah 3.000. Sebab, indeks mendapat sentiment negative dari eksternal setelah Yunani gagal memenuhi target defisit fiskal 7,6% pada 2011 yang jadi syarat bailout.

Tapi, untuk mengulang kerontokan 2008 pun sangat kecil peluangnya. Sebab, saat itu banyak investor yang terlilit masalah repo (gadai saham) yang dimotori pada saham-saham grup Bakrie. Sedangkan saat ini, otoritas BEI dari sisi regulasinya sangat konservatif setelah belajar dari krisis 2008. “Kerontokan IHSG saat ini lebih dipicu faktor eksternal bukan repo dan bukan faktor grup Bakrie,” katanya.

Pada perdagangan Senin (3/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup melemah 200,324 poin (5,65%) ke level 3.348,708, dengan intraday terendah di 3.329,87 dan tertinggi di 3.548,11. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 38,418 poin (6,18%) ke level 584,218.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah rontok 5,65%, bagaimana Anda melihat arah market berikutnya?

IHSG masih punya peluang melemah lanjutan seiring negatifnya sentimen dari Eropa. Sebab, meski Jerman sudah meratifikasi penambahan kapasitas EFSF (The European Financial Stability Facility) jadi 440 miliar euro, belum ada kelanjutannya. Apalagi, dengan kondisi Yunani yang gagal mencapai target defisitnya 7,6% yang jadi syarat utama bailout. Defisitnya masih besar 8,5%. Jadi dari eksternal, sentimennya masih negatif.

Hingga level berapa potensi pelemahan indeks?

Support IHSG saat ini di level 3.240 dan level support berikutnya 3.217 untuk jangka pendek. Tapi, jika pada level support ini tekanan jual masih besar, tidak tertutup kemungkinan indeks akan melemah ke bawah 3.000. Sebab, belum ada sentiment positif yang bisa mengangkat market. Untuk Selasa (4/10) resistance IHSG di level 3.400.

Artinya, dengan kerontokan kemarin, belum memberikan sinyal bagi pasar untuk kembali mengambil posisi?

Tekanan jual lebih dipicu faktor eksternal sehingga belum aman untuk masuk di level bawah. Jadi, meski indeks sudah turun ke support 3.217 pun, belum aman untuk masuk kecuali untuk spekulator yang bermain cepat dalam trading harian. Bagi yang ingin aman lebih baik masuk saat IHSG sudah mulai pulih. Saya rekomendasikan wait and see atas semua saham.

Apakah Anda melihat, kerontokan IHSG saat ini sebagai sinyal awal resesi dunia karena faktor Yunani dan AS?

Saya tidak melihat itu. Saya hanya melihat peluang perlambatan global sehingga indeks berisiko turun ke bawah 3.000.

Itukah yang utama sehingga meski indeks turun belum mensinyalkan untuk masuk?

Ya. Misalnya, saham BUMI. Meski kemarin turun tajam, saya belum bisa memastikan apakah saham ini sudah bisa kembali menguat pada Selasa (4/10) atau justru melanjutkan pelemahannya. Begitu juga dengan saham-saham lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara keseluruhan. Sebab, IHSG sedang diterpa sentimen negatif dari eksternal.

Apakah IHSG akan mengulang kerontokan 2008?

Kecil peluangnya. Sebab, pada 2008 banyak investor yang terlilit masalah repo (gadai saham) yang dimotori saham-saham grup Bakrie. Saat ini, kejadian serupa sangat kecil peluangnya. Sebab, otoritas BEI juga dari sisi regulasinya sangat konservatif setelah belajar dari krisis 2008. Kerontokan IHSG saat ini lebih dipicu faktor eksternal bukan repo dan bukan faktor grup Bakrie.

Kalau begitu, kapan pelaku pasar bisa masuk lagi ke market?

Dalam situasi ini, pelaku pasar bisa masuk pada saham-saham yang sudah turun tajam saat IHSG sudah mulai balik arah menguat terutama pada saham-saham bluechips atau saham lain seperti PT Surya Semesta Internusa (SSIA) yang kemarin anjlok 9,72%. Penurunan itu akan jadi pertimbangan bagi spekulator atau trader (investor jangka pendek) untuk masuk.



http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1781350/duh-wall-street-melemah-dipicu-saham-bank

Duh.. Wall Street Melemah Dipicu Saham Bank
Oleh: Agustina Melani
Pasar Modal - Selasa, 4 Oktober 2011 | 05:41 WIB

INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (3/10) didorong investor menjual saham bank di tengah kekhawatiran memburuknya krisis keuangan Yunani dapat menyebabkan pemberi pinjaman besar Eropa gagal.

Dow Jones Industrial Average. DJI turun 258,08 poin atau 2,36%, ke 10.655,30. S & P 500. SPX jatuh 32,19 poin atau 2,85 %, ke 1.099,23. Nasdaq Composite. IXIC kehilangan 79,57 poin atau 3,29%, ke 2.335,83.

S & P 500 berhasil menembus tingkat dukungan teknis yang kuat yang sebelumnya dekat 1.120 sebelum memukul intraday 13-bulan rendah hanya di bawah 1.100.

Investor dipatok kerugian terhadap penurunan tajam dalam Franco-Belgia Dexia keuangan kelompok yang jatuh 10 % setelah peringatan Moody tentang likuiditas karena kekhawatiran tentang paparan ke Yunani.

Pasar telah dikhawatirkan pejabat Eropa tidak akan mampu mencegah krisis fiskal Yunani berubah menjadi krisis perbankan global. Yunani mengatakan akan kehilangan target defisit tahun ini dan berikutnya, yang dapat membatasi kemampuan negara untuk menerima lebih banyak bantuan.

"Kebanyakan investor takut bahwa pasar di Eropa akan berjalan dengan baik di depan politisi yang tidak akan bisa mendapatkan apapun solusi yang masuk akal," kata Jack de gan, kepala investasi di Harbor Penasehat Corp di Portsmouth, New Hampshire seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Bank-bank AS telah menjadi target untuk spekulan. Morgan Stanley (MS.N) ditutup pada level terendah sejak Desember 2008, dan biaya untuk memastikan utang telah melompat sebagai lindung nilai eksposur bank counterpart lain dan pedagang bertaruh pada situasi memburuk.

Resesi yang menyapu 12 tahun keuntungan dari S & P 500 sebagian disebabkan oleh krisis kredit.

"Kita akan memiliki standar kacau di Yunani dan mungkin ada lagi krisis perbankan di Eropa karena mereka kekurangan modal dan sarat dengan (berdaulat) utang," kata De Gan.

Morgan Stanley telah menjadi bank yang paling stabil dalam beberapa pekan terakhir, dengan biaya untuk memastikan utang meningkat sampai November 2008 tingkat, menurut data Markit.

Saham Morgan Stanley jatuh 7,6 persen menjadi $ 12,47 dan S & P sektor keuangan. GSPF turun 4,5 persen.

Fokus pasar pada Morgan Stanley berasal dari persepsi tentang ketergantungan mereka pada pendanaan jangka pendek, kata Harbor Penasehat De Gan. "Mereka mengandalkan pada pasar kredit dan itu adalah kejatuhan Lehman dan lembaga lainnya tiga tahun lalu," katanya.

Benchmark juga turun 19,4% dari penutupan tinggi tahun ini, hampir memasuki peluang turun, yang didefinisikan sebagai penurunan 20 persen dari set terakhir tinggi pada 29 April.

Bila melihat ukuran dari manufaktur AS sebentar mengangkat saham di Wall Street, tapi manufaktur global menyusut untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada September, memperkuat kekhawatiran resesi lain.

Selain itu, Athena akan kehilangan target defisit untuk kedua tahun ini dan berikutnya meskipun keras langkah-langkah penghematan baru akan menjadi fokus pembicaraan sebagai menteri keuangan zona Euro bertemu untuk membahas langkah-langkah selanjutnya menuju penyelesaian krisis utang Eropa.

Dexia disebut pertemuan dewan darurat setelah kekhawatiran tentang paparan untuk Yunani dan peringatan Moody tentang posisi likuiditas mengangkat tekanan pada Belgia dan Perancis untuk bertindak.

Saham AMR Corp (AMR.N), induk dari American Airlines, kehilangan sepertiga dari nilai pasar mereka sebagai analis memperdebatkan prospek untuk pengajuan kebangkrutan bagi maskapai penerbangan AS, yang tertinggal dariindustri.

Lebih dari 11 miliar saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq, sekitar 38% di atas rata-rata harian tahun dari 7,98 miliar saham. [hid]


BEI: IHSG Turun 5,64% Didominasi Faktor Global
Headline
inilah.com/Wirasatria
Oleh: Agustina Melani
Pasar Modal - Senin, 3 Oktober 2011 | 17:37 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5,64% ke 3.348 pada perdagangan saham Senin (3/10) masih dipengaruhi krisis utang Eropa dan krisis likuiditas perbankan. Selain itu, bursa saham Indonesia mengikuti penurunan bursa saham Asia.

"Bursa saham Indonesia follow the tren dan mengikuti faktor eksternal. Saat ini pelaku pasar masih menunggu kepastian solusi penyelesaian krisis utang di Eropa," ujar Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito, saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (3/10).

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan kondisi ekonomi dan bursa saham global tak pasti. Ini membuat emerging market termasuk Indonesia mudah dipengaruhi sentimen eksternal.

Selain itu, ada investor instituasi asing yang baru masuk ke Indonesia melihat potensi Indonesia besar dalam satu-dua tahun terakhir membuat asing turut lepas saham di tengah bursa saham global dan regional tak pasti.

"Banyak investor institusi baru masuk ke Indonesia. Mereka investor yang belum terlalu mengenal fundamental ekonomi Indonesia, jadi situasi begini mereka keluar saja, jadi tak punya rasa emosional memiliki," kata Eddy.

Eddy menilai, penurunan IHSG sebesar 5,64% hari ini dinilai bukan karena forced sell yang besar. "Indeks saham turun 5% pasti ada forced sell tapi tidak terlalu besar, di dalam situasi seperti ini emerging market dominasi memang dipengaruhi asing," tutur Eddy.

Sementara itu Kepala Riset PT Sinarmas Sekuritas Jeff Tan mengatakan, penurunan IHSG masih seputar krisis utang Eropa dan krisis likuiditas perbankan. Isu ini masih ditambah ada wacana atau pembahasan secara akademik mengenai kemungkinan Yunani dikeluarkan dari Uni Eropa.

Sentimen eksternal lain juga didorong dari perlambatan ekonomi global yang diperkirakan akan melambat. "Laporan anggaran defisit pemerintah Yunani juga di atas ekspektasi dan di atas batas minimum yang disepakati sebelumnya," tambah Jeff.

Dengan kondisi bursa saham Indonesia tak pasti, Eddy menyarankan investor dapat melakukan pembelian saham secara selektif dengan bertahap. "Ini kesempatan untuk beli saat harga saham sudah murah, tapi memang belinya secara bertahap," kata Eddy. [hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar